Hari ini berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu yang berarti dan malam pun beranjak menyelimuti hari.
Disini...... dikamar yang sepi, hanya ada aku yang meratapi nasib cinta.
Cinta yang datang kala itu hanya sekejap terasa indahnya.
Cinta yang begitu cepat bersemi dan begitu cepat pula berlalu tanpa ada suatu yang pasti.
Kepastian cinta yang ku nanti tak jua datang menjemputku yang sedang dilanda kebimbangan karna ketidak pastian cinta.
Seperti malam beganti siang, dan siang berganti malam begitu pula nasib cinta yang datang tiba-tiba dan pergi begitu saja tanpa mengucap janji untuk kembali.
Cinta mengapa kau berlalu begitu saja tanpa suatu kepastian?
Haruskah aku menanti cinta yang tak pasti kapan datang menjemputku walaupun hari akan terus berganti?
Kamis, 23 Juli 2009
Rabu, 22 Juli 2009
terlalu Indah
Disini.......... di kamar sepi yang diterangi lampu temaram, hanya ada aku ditemani bayang-bayang indah mu.
Hanya sekejap aku bahagia bersamamu, namun sudah cukup memberikan warna warni indah dalam hidupku.
Aku tak tahu mengapa semua begitu cepat berlalu....
Kau begitu indah untuk dilupakan, tapi aku harus melupakan keindahanmu, karna.... kau terlalu indah untuk selalu dikenang.
Kau terlalu indah untuk manyakitiku.
Dan terlalu sakit untuk selalu mengingat betapa indahnya dirimu.
Hanya sekejap aku bahagia bersamamu, namun sudah cukup memberikan warna warni indah dalam hidupku.
Aku tak tahu mengapa semua begitu cepat berlalu....
Kau begitu indah untuk dilupakan, tapi aku harus melupakan keindahanmu, karna.... kau terlalu indah untuk selalu dikenang.
Kau terlalu indah untuk manyakitiku.
Dan terlalu sakit untuk selalu mengingat betapa indahnya dirimu.
Senin, 20 Juli 2009
Hmm..............
Lihatlah mata itu hitam sehitam malam dengan secercak rona keabuan.
Bulu mata panjang itu manggapai-gapai keaarahku.
Aku bisa merasakannya.
Oh TUHAN!
Apakah ia sedang melihat kemari?
Tidak.
Itu tidak mungkin!
Akulah yang sedang menatapnya.
Maksudku........
Hal semacam itu tidak terjadi terjadi dalam hidupku.
Atau mungkin ia benar-benar sebang menatapku?
Tidak!
Tidak, ini hanya khayalanku yang mengada-ada.
Yach, memang.......
kau kantak pernah tau apakah hal-hal yang takmasuk akal akanterjadi dalam hidupmu?!
Mungkin........
Nb:
Apakah semua yg ku inginkan selama ini akanterjadi dalam hidupku dan menjadi kejutan kecil yg sangat menyenangkan..............
Lihatlah mata itu hitam sehitam malam dengan secercak rona keabuan.
Bulu mata panjang itu manggapai-gapai keaarahku.
Aku bisa merasakannya.
Oh TUHAN!
Apakah ia sedang melihat kemari?
Tidak.
Itu tidak mungkin!
Akulah yang sedang menatapnya.
Maksudku........
Hal semacam itu tidak terjadi terjadi dalam hidupku.
Atau mungkin ia benar-benar sebang menatapku?
Tidak!
Tidak, ini hanya khayalanku yang mengada-ada.
Yach, memang.......
kau kantak pernah tau apakah hal-hal yang takmasuk akal akanterjadi dalam hidupmu?!
Mungkin........
Nb:
Apakah semua yg ku inginkan selama ini akanterjadi dalam hidupku dan menjadi kejutan kecil yg sangat menyenangkan..............
Malam itu.... ketika dalam perjalanan pulang aku melihat bulan purnama.
Warna cahayanya sama dengan permen yang ku terima darimu.
Seakan-akan permen itu rembulan yang perlahan-lahan mencair didalam tenggorokanku, manisnya terasa sampai kehati membuatku hanyut didalamnya.
Dan ketika itu aku sadar, perasaan kita bagaikan rembulan.
Ya... sebuah perasaan yang bergetar didalam dada dan ini adalah CINTA
Bulan purnama saat itu sama seperti saat pertama kali kita bertemu, bulan warna madu keemasan.
Itulah sebabnya aku tak pernah melupakan rembulan saat pertama kali kita bertemu, cahayanya cemerlang seperti malam itu.
Meskipun bulan purnama suatu saat nanti tak utuh lagi, tapi debar hatiku akan tetap untukmu.
Semoga suatu saat nanti dia akan jadi purnama lagi.
Maka saat itu, rembulan berwarna madu keemasan akan memandang kita, karena perasaan kita bagaikan rembulan dan cahayanya akan terus menyinari kita.
Maka, malam itu akan menjadi malam yang manis dan bercahaya bagi kita.
Warna cahayanya sama dengan permen yang ku terima darimu.
Seakan-akan permen itu rembulan yang perlahan-lahan mencair didalam tenggorokanku, manisnya terasa sampai kehati membuatku hanyut didalamnya.
Dan ketika itu aku sadar, perasaan kita bagaikan rembulan.
Ya... sebuah perasaan yang bergetar didalam dada dan ini adalah CINTA
Bulan purnama saat itu sama seperti saat pertama kali kita bertemu, bulan warna madu keemasan.
Itulah sebabnya aku tak pernah melupakan rembulan saat pertama kali kita bertemu, cahayanya cemerlang seperti malam itu.
Meskipun bulan purnama suatu saat nanti tak utuh lagi, tapi debar hatiku akan tetap untukmu.
Semoga suatu saat nanti dia akan jadi purnama lagi.
Maka saat itu, rembulan berwarna madu keemasan akan memandang kita, karena perasaan kita bagaikan rembulan dan cahayanya akan terus menyinari kita.
Maka, malam itu akan menjadi malam yang manis dan bercahaya bagi kita.
Keraguan
Saat itu.... ketika aku menatap kedalam matamu, dan disaat aku menemukan tatapan kerinduan.
Saat itu.... aku menahan diri untuk tak mengucapkan kata-kata yang akan menunjukkan sedalam apa perasaanku.
Ku angkat tanganku kewajamu untuk menahan perasan ku didalam.
Aku ingat.... aku tak mengucapkan kata-kata itu lagi, kata-kata untuk menunjukkan cintaku padamu.
Terakhir kali aku memberitahumu betapa berartinya kau bagiku, kau menepis tanganku dari tanganmu dan memberitahuku jangan mengganggumu lagi.
Setelah saat itu.... setelah saat kau menepis tangan ku dari tanganmu, kau tak pernah mengucapkan kata-kata itu lagi.
Ku fikir itulah yang terahir kali sampai saat malam penuh kebahagian itu.
Saat itu.... jemarimu menelusuri seluruh wajahku, menyibakkan helai-helai rambutku dan aku tak siap dengan apa yang akan kau katakan.
Jantungku berdetak cepat...
Kepalaku berputar kencang...
Ku fikir aku akan menangis...
Aku terlihat seolah akan pingsan, khawatir pada kekuatanmu yang dalam dan membayangkan pemuda kuat yang ada dihadapanku
Dan ketika kau mengambil lompatan penuh perasaan itu, dan memberi tahuku bahwa kau mencintaiku dan ingin memilikiku selamanya dalam hidupmu.
Kemudian perlahan kau menundukkan wajahmu kearahku
Meletakkan bibirmu dibibirku
Melingkarkan lenganmu disekeliling dipinggangku dan saat itu kau merangkul keraguanku.
Saat itu.... aku menahan diri untuk tak mengucapkan kata-kata yang akan menunjukkan sedalam apa perasaanku.
Ku angkat tanganku kewajamu untuk menahan perasan ku didalam.
Aku ingat.... aku tak mengucapkan kata-kata itu lagi, kata-kata untuk menunjukkan cintaku padamu.
Terakhir kali aku memberitahumu betapa berartinya kau bagiku, kau menepis tanganku dari tanganmu dan memberitahuku jangan mengganggumu lagi.
Setelah saat itu.... setelah saat kau menepis tangan ku dari tanganmu, kau tak pernah mengucapkan kata-kata itu lagi.
Ku fikir itulah yang terahir kali sampai saat malam penuh kebahagian itu.
Saat itu.... jemarimu menelusuri seluruh wajahku, menyibakkan helai-helai rambutku dan aku tak siap dengan apa yang akan kau katakan.
Jantungku berdetak cepat...
Kepalaku berputar kencang...
Ku fikir aku akan menangis...
Aku terlihat seolah akan pingsan, khawatir pada kekuatanmu yang dalam dan membayangkan pemuda kuat yang ada dihadapanku
Dan ketika kau mengambil lompatan penuh perasaan itu, dan memberi tahuku bahwa kau mencintaiku dan ingin memilikiku selamanya dalam hidupmu.
Kemudian perlahan kau menundukkan wajahmu kearahku
Meletakkan bibirmu dibibirku
Melingkarkan lenganmu disekeliling dipinggangku dan saat itu kau merangkul keraguanku.
Minggu, 05 Juli 2009
Saat Terakhir
Hari itu, aq berpisah denganx tanpa mengucap janji untuk saling bertemu.
Q qra hari esok akan tiba, tapi ternyata tak pernah ada untuk kami.........
Adegan terakhit itu begitu menyakitkan hati stiap kli aq mengingatx kembali.........
Ingin rasanya slalu bersamanya sperti saat itu... tetap bersamanya meskipun smuax telah berahir, tapi ternyata cuma aku yang ingin begitu.
Akhirx hari itu kami berpisah tanpa sempat mengucapkan janji untuk saling bertemu dan hari itu menjadi hari terakhir q bersamax.
Q qra hari esok akan tiba, tapi ternyata tak pernah ada untuk kami.........
Adegan terakhit itu begitu menyakitkan hati stiap kli aq mengingatx kembali.........
Ingin rasanya slalu bersamanya sperti saat itu... tetap bersamanya meskipun smuax telah berahir, tapi ternyata cuma aku yang ingin begitu.
Akhirx hari itu kami berpisah tanpa sempat mengucapkan janji untuk saling bertemu dan hari itu menjadi hari terakhir q bersamax.
Langganan:
Postingan (Atom)